Jika kamu baru terjun ke dunia pemrograman, khususnya pemrograman numerik yang banyak berinteraksi dengan data, maka kamu pasti membutuhkan array 2D. Di artikel ini, kita akan membahas segala hal tentang array 2D, dari pengertian, kegunaan, hingga contoh operasinya dalam berbagai bahasa pemrograman.
Pengertian Array 2 Dimensi
Array 2D adalah tipe data berupa array yang memiliki dua dimensi. Kedua dimensi tersebut harus kamu deklarasikan pada saat deklarasi variabel. Karena memiliki dua dimensi, maka kamu bisa memperlakukannya sebagai tabel. Selain itu, kamu juga bisa melakukan kalkulasi geometri dengan banyak jumlah sisi sekaligus.
Masih banyak tugas lain yang bisa kamu kerjakan dengan mengandalkan array 2D. Analogi yang mendekati pengertian array 2D adalah diagram kartesius. Dalam kartesius, terdapat dua sumbu, yaitu X dan Y. Konsepnya sama seperti array 2D yang juga memiliki dua dimensi.
Contoh Array 2 Dimensi dalam Bahasa C
Bahasa C merupakan awal yang baik untuk mendalami tipe data dalam pemrograman. Kamu tidak perlu khawatir, karena contoh kode yang akan kita buat sangatlah sederhana. Jika kamu masih asing dengan bahasa C, kamu bisa berkenalan dengan C di laman Wikipedia.
1. Deklarasi Array 2D dalam Bahasa C
Array 2 dimensi adalah tipe data yang bisa kamu aplikasikan dengan bahasa C. Aturan dalam C adalah deklarasi sebelum inisialisi. Artinya, kamu harus mendeklarasikan variabel terlebih dahulu sebelum bisa menggunakannya. Format deklarasi array 2D dalam bahasa C adalah sebagai berikut:
tipe_data nama_array[rows][columns];
Kamu harus memulai dengan tipe data terlebih dahulu. Dalam C, sebuah variabel harus kamu tentukan tipe datanya sejak awal. Tidak seperti bahasa lain, Python misalnya, yang bisa mengubah tipe data sewaktu-waktu. Tipe data ini pun harus kamu deklarasikan pada bagian tipe_data seperti contoh di atas.
Kemudian, lanjutkan dengan menuliskan nama array di bagian nama_array, lalu tentukan jumlah row dan column. Format ini sejalan dengan pengertian array 2 dimensi, yaitu array yang memiliki dua dimensi. Contoh implementasi deklarasi array 2D dengan bahasa C adalah sebagai berikut:
int nilai_siswa[4][3];
Pada contoh di atas, kita mendeklarasikan array 2D dengan tipe data integer. Dengan demikian, semua nilai yang hendak kamu masukkan ke dalam array tersebut harus berupa bilangan bulat. Array di atas bernama nilai_siswa dengan jumlah 4 rows dan 3 columns.
2. Inisialisasi Array 2D dalam Bahasa C
Pasca deklarasi, kamu bisa mulai memasukkan data ke dalam array 2 dimensi atau yang biasa disebut dengan inisialisasi. Dengan memanfaatkan array nilai_siswa di atas, kita bisa melakukan inisialisasi seperti di bawah ini:
a. Inisialisasi pada Saat Deklarasi
int nilai_siswa[4][3]={{100,90,80},{75,80,85},{90,85,85},{100,80,80}};
Kamu bisa melihat bagaimana array nilai_siswa terdiri dari 4 array. Masing-masing array memuat value berupa 3 nilai untuk setiap siswa. Setelahnya, kamu bisa mulai melakukan berbagai operasi numerik terhadap array tersebut, misalnya:
Menghitung nilai rata-rata setiap siswa.
Menentukan nilai rata-rata setiap mata pelajaran.
Membuat ranking dari nilai tertinggi sampai nilai terendah.
b. Inisialisasi dengan For Loop
Selain memasukkan data pada saat deklarasi, kamu juga bisa memasukkan data pasca deklarasi dengan mengandalkan for loop. Dengan cara ini, kamu perlu mendeklarasikan array terlebih dahulu, lalu memasukkan data ke dalam array 2 dimensi tersebut dengan mekanisme looping.
Contoh kodenya seperti di bawah ini:
int nilai_siswa[3][4];
for(int x = 0; x < 3; x++){
for(int y = 0; y < 4; y++){
nilai_siswa[a][b] = x + y;
}
}
Dengan kode di atas, kamu akan memasukkan value ke dalam array nilai_siswa yang sudah kamu deklarasikan di baris pertama. Mekanisme ini bisa kamu manfaatkan untuk array yang bersifat dinamis.
Contoh kasusnya seperti memasukkan nilai dari database dengan parameter tertentu. Jika kamu tidak menggunakan for loop, maka kamu harus menulis manual semua nilai array setiap kali akan menggunakannya. Namun dengan looping, maka kamu cukup menentukan sumber data dan parameter pada saat mengambil data.
3. Mengakses Value Array 2D dalam Bahasa C
Setelah deklarasi dan inisialisasi, maka kamu bisa mulai melakukan operasi yang kamu butuhkan. Namun untuk melakukan berbagai operasi numerik, kamu pasti perlu mengakses value yang terdapat di dalam array tersebut. Cara mengakses value array 2 dimensi dalam bahasa C adalah:
nama_array[row][column]
Bagian pertama yang harus kamu tulis saat mengakses value adalah nama_array. Kemudian, lanjutkan dengan nomor baris dan kolom dari value yang ingin kamu akses. Jika kita menggunakan array nilai_siswa, maka kamu bisa mengambil value dengan kode di bawah ini:
nilai_siswa[2][1]
Jika kamu mengeksekusi kode di atas, maka kamu akan mendapatkan value dari array nilai_siswa pada row ketiga dan column kedua. Jangan lupa bahwa dalam pemrograman, indeksi dimulai dari nol. Sehingga, row[0] berarti row pertama, row[1] berarti row kedua, dan seterusnya.
Hasil dari eksekusi kode di atas adalah 85 yang merupakan value dari array nilai_siswa, row 3, column 2.
4. Mengubah Value Array 2D dalam Bahasa C
Selain mengakses value, kamu juga bisa mengubah value array 2 dimensi setelah inisialisasi. Kamu akan memerlukan teknik ini saat mulai melakukan operasi terhadap array yang kamu buat.
Setelah memasukkan value, kamu mungkin perlu mengurutkan value tersebut, baik secara ascending maupun descending. Kemudian, kamu menghitung total value, rata-rata value, selisih antar value, dan lain sebagainya. Semua operasi tersebut jelas memerlukan perubahan pada value array.
Format kode untuk mengubah value pada array 2D adalah sebagai berikut:
nama_array[row][column] = value
Formatnya hampir sama dengan cara akses value. Hanya saja, kamu perlu menambahkan tanda ‘=’ yang dilanjutkan dengan value yang ingin kamu masukkan.
Dengan kata lain, kamu harus mengakses indeks array dengan “nama_array[row][column]” terlebih dahulu, lalu mengganti value di dalamnya dengan “= value”.
Pada contoh array 2 dimensi nilai_siswa, kamu bisa mengganti nilai salah satu siswa dengan kode di bawah ini:
nilai_siswa[2][1] = 90
Sebelumnya, kita sudah mengakses value nilai_siswa pada row 2 dan column 1, yaitu 85. Dengan kode di atas, kita mengganti value tersebut dengan nilai baru, yaitu 90. Jika kamu mengeksekusi nilai_siswa[2][1] lagi, maka value yang kamu dapatkan adalah 90, bukan 85.
Posting Komentar untuk "Array 2 Dimensi: Pengertian, Kegunaan, dan Contohnya"