Jumlah peminat barang bermerek second hand yang semakin besar, membuat peluang bisnis thrift shop menjadi semakin menjanjikan. Jika kamu ingin memulai usaha thrift shop, kamu harus mengetahui apa saja ancaman usaha thrift shop. Berikut ini tips cara memulai usaha thrift shop yang ampuh dan pasti sukses!
Apa Itu Bisnis Thrift Shop?
Bisnis thrift shop adalah bisnis yang menjual berbagai barang bekas atau second hand yang berasal dari dalam maupun luar negeri. Barang bekas yang dijual pada thrift shop merupakan barang bekas yang masih bagus dan layak pakai. Bisnis ini mulai ramai dan berkembang di Indonesia pada tahun 2013 lalu.
Barang-barang yang dijual pada thrift shop biasanya merupakan produk-produk pakaian seperti baju, celana, topi, dan aksesoris fashion lainnya. Selain itu, beberapa toko thrift shop biasanya juga menjual aneka buku, produk-produk kebutuhan rumah tangga, dan dekorasi rumah.
Goodstats pernah melakukan survey terhadap fenomena thrifting dan hasilnya sebanyak 49,4% responden hasil survey tersebut pernah membeli produk dari usaha thrifting. Tidak heran peluang usaha thrift shop ini sangat tinggi dengan mayoritas pelanggan merupakan kalangan anak muda.
Peluang Bisnis Thrift Shop
Jika kamu penasaran mengapa bisnis thrifting ini bisa sangat menjanjikan, berikut ini adalah beberapa peluang berbisnis thrift shop yang perlu kamu ketahui:
1. Memiliki Penggemar Tersendiri
Bisnis thrifting memiliki penggemarnya sendiri. Penggemar barang-barang thrifting ini mayoritas adalah kalangan anak muda dengan usia produktif. Menurut penelitian pada tahun 2017, anak muda usia produktif merupakan target pasar dengan perilaku konsumtif yang tinggi.
Jumlah anak muda usia produktif yang tinggi di Indonesia merupakan salah satu alasan mengapa bisnis thrifting ini sangat menjanjikan dan layak untuk kamu coba.
2. Harga Ekonomis
Produk-produk thrifting merupakan produk original bekas yang dijual dengan harga sangat terjangkau. Barang-barang thrifting seperti pakaian juga merupakan produk yang dibutuhkan oleh banyak orang.
Semua kalangan konsumen, terutama kalangan menengah ke bawah kini bisa memiliki berbagai barang branded original dengan harga yang ramah di kantong.
3. Modal Kecil Untung Besar
Memulai bisnis thrift shop tidak membutuhkan modal yang besar. Kamu bisa membeli produk branded bekas dari orang-orang dengan harga yang murah, kemudian menjualnya kembali dengan harga yang lebih tinggi. Dengan begitu, kamu bisa memperoleh keuntungan yang besar dengan modal yang kecil.
4. Alternatif dalam Berbelanja
Untuk konsumen yang ingin memiliki barang branded original, tapi tidak mampu untuk membeli barang yang baru, maka thrifting adalah solusi alternatif terbaik. Kamu bisa mendapatkan berbagai barang branded original bekas dengan harga yang jauh lebih murah dan berkualitas.
5. Memiliki Banyak Peminat
Peminat utama dari barang-barang thrifting merupakan para anak muda yang suka mengikuti tren fashion terkini. Para anak muda tersebut rela mengeluarkan budget yang tidak sedikit untuk mengikuti tren fashion yang sedang hits.
Untuk anak muda dengan budget pas-pasan, namun masih ingin tetap bergaya mengikuti tren fashion terkini, maka produk thrifting merupakan jawabannya.
6. Tersedia Berbagai Platform untuk Thrifting
Alasan terakhir mengapa peluang berbisnis thrift shop sangat menjanjikan, yaitu tersedia berbagai platform yang bisa digunakan untuk membeli dan menjual barang thrifting. Kamu bisa menemukan berbagai produk thrifting pada marketplace atau e-commerce yang ada di Indonesia saat ini, seperti Shopee, Tokopedia, dll.
Tips Cara Memulai Bisnis Thrift Shop
Jika kamu tertarik dengan bisnis thrifting, tetapi masih ragu untuk memulainya, berikut ini adalah beberapa tips cara memulai usaha thrift shop yang bisa kamu coba:
1. Tentukan Produk dan Target Pasar
Tips pertama untuk memulai bisnis thrifting adalah menentukan produk dan target pasar yang akan kamu tuju. Ada banyak pilihan produk thrifting yang bisa kamu jual, seperti pakaian, tas, sepatu, jam tangan, buku, peralatan rumah tangga, bahkan produk elektronik yang masih layak pakai.
Setelah menentukan produk, lanjut ke penentuan target pasar. Kamu harus menentukan siapa target pembeli dari produk thrifting yang kamu jual. Target pasar bisa berbeda-beda, sesuai dengan produk thrifting yang kamu jual.
Jika kamu menjual produk thrifting berupa pakaian, buku, dan aksesoris, maka target pasar yang potensial adalah anak muda kalangan usia produktif. Namun, jika produk thrifting yang kamu jual merupakan peralatan rumah tangga, maka target pasar yang potensial merupakan ibu rumah tangga.
2. Cari Supplier yang Tepat
Hal yang tidak kalah penting dari usaha thrifting adalah mencari supplier yang tepat. Supplier yang kurang tepat akan menjadi ancaman bisnis thrift shop kamu, karena produk yang kamu jual bisa berpotensi tidak laku di pasaran. Ada dua jenis supplier yang bisa kamu pilih untuk menyuplai stok barang thrifting kamu.
Pertama, kamu bisa menjadikan pasar sebagai supplier kamu. Kamu bisa mendapatkan aneka barang thrifting layak pakai di Pasar Senen Jakarta atau di Pasar Cimol Gedebage Bandung. Jenis supplier yang pertama ini membutuhkan waktu yang lama, karena kamu harus mencari sendiri barang yang akan kamu jual.
Kedua, kamu bisa mendapatkan barang thrifting dengan sistem stocking dari supplier dalam maupun luar negeri. Barang thrifting biasanya akan dikirimkan dalam karung-karung besar yang penuh.
3. Buat Brand Usaha yang Mudah Diingat
Meskipun menjual barang bekas, namun kamu bisa melakukan branding usaha thrifting kamu menggunakan logo, stiker, maupun label yang menarik. Hal ini bertujuan untuk meningkatkan brand awareness konsumen terhadap toko thrift shop kamu.
4. Selalu Jaga Kualitas dan Kebersihan Produk
Meskipun bekas, produk thrifting masih memiliki kualitas yang bagus, karena merupakan produk branded original. Karena produk thrifting ini biasanya banyak dikirim dari luar negeri, maka penting sekali untuk menjaga kebersihan dan higienitas produk.
Menjaga kebersihan dan higienitas produk sangat penting dalam usaha thrifting untuk menghindari resiko penularan penyakit akibat virus dan bakteri. Untuk menjaga kualitas produk, kamu bisa melakukannya dengan mencuci produk dari supplier terlebih dahulu, kemudian menyetrika produk tersebut sebelum dijual.
5. Buat Foto Produk yang Menarik
Untuk membuat pelanggan tertarik dengan produk thrifting kamu, maka gunakan foto produk yang bagus dan proper. Foto produk yang bagus tidak harus dilakukan di studio foto. Kamu bisa melakukannya dari rumah hanya dengan menggunakan handphone.
Kuncinya adalah pada pengambilan angle gambar, pencahayaan, dan cara pengambilan gambar.
6. Tentukan Harga Jual
Selanjutnya, tentukan harga jual dengan tepat, agar bisa memperoleh keuntungan sesuai yang kamu inginkan. Karena ancaman bisnis thrift shop lainnya, yaitu persaingan harga antar pelaku bisnis thrifting.
Untuk menentukan harga yang tepat, kamu harus melakukan riset untuk mengetahui harga barang thrifting di pasaran. Selain itu, untuk menentukan harga yang tepat, kamu juga harus menghitung biaya modal yang kamu keluarkan dan proyeksi keuntungan yang akan kamu dapatkan.
7. Pasarkan Produk di Berbagai Platform
Setelah semua proses sebelumnya sudah kamu lakukan, maka langkah selanjutnya yaitu memasarkan produk di berbagai platform. Kamu bisa menggunakan media sosial dan marketplace untuk memasarkan produk thrifting kamu.
Posting Komentar untuk "Peluang Bisnis Thrift Shop dan Tips Cara Memulai Usaha yang Sukses"