Ekspor daun pisang adalah peluang bisnis yang terbuka lebar untuk seluruh masyarakat Indonesia. Bisnis ini sangat mudah dijalankan, karena daun pisang tersedia dalam jumlah yang sangat besar. Di artikel ini, kita akan belajar tentang cara ekspor hingga cara mendapatkan pembelinya.
Peluang Bisnis Ekspor Daun Pisang
Pisang adalah salah satu komoditas yang sangat mudah tumbuh di Indonesia. Sayangnya, tak banyak yang menyadari bahwa tanaman ini tidak tumbuh semudah itu di negara lain. Misalnya di Jepang, salah satu negara tujuan ekspor daun ini yang paling menjanjikan.
Di Jepang, harganya sangat fantastis, yaitu antara Rp500.000,00 per 3 lembar hingga Rp800.000,00 per 5 lembar. Padahal, di Indonesia kita bisa membelinya dengan harga mulai dari Rp500,00 saja. Bayangkan berapa besar keuntungan yang bisa kamu dapatkan jika berhasil menjual produk ini ke pasar Jepang!
Akan tetapi, bisnis ekspor-impor juga membutuhkan usaha ekstra, karena berhubungan dengan perdagangan lintas negara. Namun jangan khawatir, pemerintah Indonesia membuka keran ekspor sebesar-besarnya dan terus berupaya untuk menyederhanakan regulasi.
Cara Ekspor Daun Pisang
Jika kamu tertarik untuk mencoba peluang bisnis ini, maka kamu perlu mengetahui tahapan ekspor dengan benar, yaitu:
1. Cari Produk yang Berkualitas
Walaupun tanaman pisang bisa kita temukan di hampir semua wilayah di Indonesia, namun ada beberapa kriteria yang harus kamu penuhi, agar produk kamu layak ekspor. Cara mengekspor daun pisang diawali dengan mencari produk yang sesuai dengan standar negara tujuan, yaitu:
Usahakan untuk menggunakan varietas pisang raja, batu, atau kepok, agar kualitas daun yang kamu dapatkan masuk kategori grade A.
Kamu juga bisa menggunakan varietas lain, namun grade dan harganya akan lebih rendah.
Panjang daun yang siap ekspor adalah minimal 100 cm.
Daun dalam kondisi segar, hijau, tidak rusak, dan tidak kecoklatan.
Memetik daun pada usia ideal, tidak terlalu muda dan tidak terlalu tua.
Bila kamu kesulitan untuk mendapatkan produk berkualitas dalam jumlah yang cukup, kamu bisa membuat kebun pisang sendiri khusus untuk keperluan ekspor.
2. Menentukan Negara Tujuan Ekspor
Selain Jepang, masih banyak negara lain yang bisa kamu jadikan tujuan ekspor daun pisang. Contohnya seperti Amerika Serikat, dimana kamu bisa menjual produk ini dengan harga antara 13$ hingga 18$ atau setara dengan Rp194.500,00 hingga Rp269.500,00.
Tulis daftar negara yang akan menjadi tujuan ekspor kamu. Tidak masalah jika kamu memiliki lebih dari satu target negara. Kemudian, pelajari regulasi ekspor-impor di negara tersebut, serta standar produk yang sesuai dengan ekspektasi pasar.
3. Mencari Buyer
Jika kamu sudah memiliki negara tujuan ekspor dan memahami regulasinya, maka sekarang waktunya untuk mencari buyer alias pembeli. Banyak orang yang kesulitan untuk mengekspor barang, karena tidak mengetahui cara mencari pembeli dari negara lain.
Trik paling mudah untuk mendapatkan buyer ekspor daun pisang adalah melalui marketplace internasional. Beberapa di antaranya, yaitu:
Kamu juga bisa memanfaatkan berbagai forum dan grup berbasis website maupun sosial media. Cobalah bergabung ke komunitas ekspor-impor Indonesia atau forum pengusaha kuliner di Jepang dan Amerika. Kemudian, bangun relasi secara virtual untuk membuka peluang ekspor ke negara tersebut.
4. Menyiapkan Dokumen dan Perizinan
Kegiatan ekspor-impor harus memiliki izin dan mengikuti peraturan yang berlaku, baik di Indonesia maupun di negara tujuan. Jika kamu menggunakan marketplace, maka usahakan bisnis kamu sudah terdaftar sebagai badan usaha resmi. Legalitas perusahaan akan meningkatkan kredibilitas dan kepercayaan di mata buyer.
Setelah itu, kamu perlu mengurus izin ekspor daun pisang yang terdiri dari bermacam-macam dokumen, yaitu:
Faktur atau invoice.
Packing list.
Bill of Loading.
Polis asuransi.
Pemberitahuan ekspor barang.
Shipping instruction.
Selain dokumen wajib di atas, kamu mungkin juga perlu menyertakan dokumen tambahan, apabila diminta oleh pihak buyer atau negara tujuan, yaitu:
Surat Keterangan Asal (SKA).
Sertifikat Analisis sesuai permintaan buyer.
Keterangan timbangan.
Daftar ukuran.
Sertifikat Fitosanitari untuk menjamin produk kamu bebas dari bakteri, kuman, dan jamur.
Sertifikat Fumigasi.
5. Pengemasan dan Pengiriman
Setelah kamu mempunyai produk siap jual, buyer yang sudah sepakat, serta izin dan dokumen lengkap, maka sekarang waktunya untuk ekspor daun pisang. Negara luar memiliki standar yang relatif lebih tinggi dalam hal impor barang. Oleh karena itu, kamu harus mampu mengikuti standar tersebut, agar buyer kamu puas.
Mulai dari proses pengemasan, semuanya harus steril dan aman sampai di tujuan. Pengiriman pun harus memperhatikan berbagai faktor, agar produk kamu tidak rusak selama di perjalanan. Jika kamu berhasil melakukan ekspor pertama dengan mulus, buyer biasanya akan melakukan pemesanan ulang dan menjadi langganan kamu.
Cara Fumigasi Daun Pisang
Sebelum kamu mengirim produk ke negara tujuan, ada beberapa tahapan yang harus kamu lakukan agar kualitas produk tetap terjaga sampai ke tangan buyer. Tahap yang pertama adalah fumigasi, yaitu mempersiapkan produk agar kondisinya tetap bagus walaupun dikirim dalam jarak jauh.
Produk makanan dan minuman yang masih alami pasti membutuhkan fumigasi. Tanpa fumigasi, maka produk nabati kamu bisa saja layu, kering, busuk, atau berjamur selama di perjalanan. Proses fumigasi ekspor daun pisang, yaitu:
Siram dan bersihkan daun dengan air sirih.
Keringkan di dalam ruangan dengan kipas angin.
Jangan menjemur daun di bawah sinar matahari, agar daya tahan dan kualitasnya tidak turun.
Setelah daun benar-benar kering, kamu bisa mulai menyiapkan pengemasan.
Kamu harus melakukan langkah-langkah di atas dengan hati-hati. Jangan terlalu kasar saat mencuci, agar daun tidak robek. Jika kamu menggunakan alat bantu, pastikan bahwa alat tersebut tidak berpotensi merusak daun.
Cara Mengemas Daun Pisang
Setelah proses fumigasi selesai, maka sekarang waktunya untuk melakukan pengemasan. Langkah-langkah pengemasan untuk ekspor daun pisang, yaitu:
Masukkan daun ke plastik berjenis sealer atau vacuum dengan berat per kemasan 1 kg berisi sekitar 3 hingga 5 lembar daun.
Tutup kemasan dengan vacuum sealer.
Masukkan kemasan ke dalam kardus dengan berat masing-masing 10 kg.
Tutup kardus dengan lakban sampai benar-benar rapat.
Saat pengiriman, susun kardus dengan rapi dan jangan letakkan barang lain yang berbobot berat di atasnya.
Pastikan tempat kardus tidak lembab atau basah dan lapisi dengan plastik atau bahan pelindung anti air lainnya.
Daun adalah produk yang rentan mengalami kerusakan akibat faktor lingkungan dan cuaca. Oleh karena itu, pastikan kemasan kamu benar-benar rapat agar tidak ada angin dan air yang masuk, sehingga daun tidak berjamur atau membusuk.
Sudah Siap untuk Ekspor Daun Pisang?
Sekarang kamu sudah memahami seluk-beluk cara mengekspor daun pisang dan cara mendapatkan pembelinya. Jadi, siapkah kamu untuk memulai bisnis dengan peluang untung besar ini?
Posting Komentar untuk "Ekspor Daun Pisang: Peluang Bisnis dan Cara Memulainya"