Apakah kamu ingin tahu bagaimana cara memulai atau membuka bisnis fashion dengan brand sendiri? Jika iya, maka pilihanmu sudah tepat. Pasalnya, salah satu sektor yang mendominasi pasar global saat ini adalah usaha fashion.
Menurut Statista, nilai pasar fashion di Indonesia pada tahun 2023 mencapai sekitar 22,05 miliar USD. Diperkirakan nilai pasar ini akan terus tumbuh setiap tahunnya sekitar 4,33% (CAGR 2023-2027).
Cara Membangun Bisnis Fashion dengan Brand Sendiri
Bukan cuma dari kalangan artis saja, kamu juga bisa kok launching usaha fashion dengan brand kamu sendiri. Memang butuh usaha berkali-kali lipat lebih keras daripada sekedar dropshipping atau reselling produk pakaian dari brand orang lain. Tapi, dengan melakoni cara-cara ini, bukan hal yang mustahil brand fashion kamu bisa sukses:
1. Identifikasi Kebutuhan Pasar
Saat akan memulai bisnis fashion dengan brand sendiri, kamu mungkin bisa punya beberapa ide produk yang ingin kamu jual. Itu bagus, tapi jangan terburu-buru. Sebab, produk kamu belum tentu sesuai dengan kebutuhan pasar.
Perlu kamu ingat, bahwa sebuah brand fashion tidak akan sukses dengan kesombongan desainer pendirinya. Kamu perlu melakukan riset pasar yang komprehensif untuk memahami tren mode terkini, preferensi konsumen, gaya hidup, dan kebutuhan mereka.
Ada banyak sumber daya gratis dan berbayar, di mana kamu bisa memastikan bahwa ada kebutuhan pasar untuk brand fashion kamu. Contohnya seperti Google Trends untuk menelusuri niche fashion apa yang sedang populer, Facebook Analytics, MarketResearch.com, dll.
Yang tak kalah penting, pikirkan ceruk di pasar yang saat ini belum terisi. Misalnya, kemeja pria 2in1 yang bisa dibalik dengan motif yang berbeda, kaos yang bisa dikenakan untuk acara formal, atau yang lainnya.
2. Kenali Target Pasar Bisnis Fashion Kamu
Dalam memulai bisnis apa pun, termasuk usaha fashion, penting untuk mengenali kepada siapa kamu akan menjual produk kamu. Untuk melakukannya, kamu bisa menggunakan beberapa cara.
Pertama, melalui asumsi atau prediksi kamu, siapa target pasar yang paling ideal untuk produk pakaian kamu nanti. Kedua, melihat target pasar kompetitor, dan yang ketiga berkomunikasi langsung dengan konsumen, misalnya keluarga, teman, atau rekan kerja kamu.
Lalu yang keempat, membuat buyer persona dengan mengidentifikasi informasi tentang pelanggan secara menyeluruh (meliputi personality, bio, goals, dll). Kemudian kamu cari tahu masalah (pain point) yang dialami target konsumen perkara kebutuhan fashion mereka.
Misalnya, sering merasa gatal saat memakai skinny jeans, garis pantat yang terlihat saat pakai gamis, dll. Dari pain point tersebut, kamu bisa terbantu dalam mengembangkan brand fashion agar bisa menjawab kebutuhan target pasar.
3. Buat Konsep dan Desain Produk Pakaian
Langkah selanjutnya untuk memulai bisnis fashion dengan brand sendiri adalah menentukan konsep usaha fashion kamu beserta desain produknya. Karena sejatinya brand itu jati diri dari pemiliknya, maka usahakan untuk membuat konsep yang berbeda dengan kompetitor dan menjadi ciri khas yang tidak dimiliki oleh brand lain.
Entah itu dari model, pilihan warna, bahan yang digunakan, fungsionalitasnya, dll. Dengan begitu, ketika orang ingin membeli sebuah produk fashion, mereka akan lebih memiliki produk dari brand kamu.
Misalnya, jika kamu ingin menjual produk kemeja pria, kamu pasti tahu sudah banyak brand di luar sana yang menjual produk yang sama. Nah, kembangkanlah produk tersebut menjadi lebih unik dan fungsional.
Sebagai contoh, menggunakan bahan kemeja yang anti kusut, kemeja pria dengan detail motif bordir, kemeja yang bisa disesuaikan menjadi hoodie, dll. Setelah itu, barulah kamu buat desain produk yang sesuai dengan konsep yang kamu buat tadi.
4. Buat Nama dan Logo Brand yang Mudah Diingat
Jika ingin menjual produk fashion dengan brand sendiri, tentu kamu harus menentukan nama dan logo untuk brand kamu. Nama dan logo ini tidak hanya akan menjadi ciri khas brand, tapi juga menentukan kelasmu dalam bisnis.
Coba pikirkan nama yang mudah diingat dan belum ada brand fashion yang memiliki nama serupa. Untuk urusan logo, kamu bisa berkonsultasi dengan desainer grafis dan meminta bantuan mereka untuk membuatkan logo yang sesuai dengan brand identity bisnis kamu.
5. Cari Pemasok untuk Bahan Pakaian
Langkah selanjutnya yang penting dalam memulai usaha fashion adalah mencari supplier dan memilih bahan terbaik untuk produk pakaianmu. Dan bahan kain yang berkualitas, biasanya bisa kamu dapatkan di supplier yang lengkap dan terpercaya.
Untuk awal perjalanan kamu memulai bisnis fashion dengan brand sendiri, alangkah baiknya kamu terjun langsung dalam pemilihan bahan. Bandingkan dan pilih bahan yang sesuai dengan konsep dan kebutuhan produksi kamu, baik itu dari bajet, sifat bahan, motif, warna, dll.
Misalnya, jika kamu hendak memproduksi baju koko, gamis, maupun kemeja, maka memilih kain linen adalah pilihan yang tepat. Karena kain linen ini memiliki daya serap yang baik, tidak mudah menyusut, lembut, dan anti gerah. Tentunya keunggulan tersebut akan menjadi nilai jual dan menarik perhatian konsumen produk bisnismu.
6. Lakukan Trial Sebelum Diproduksi Massal
Ini adalah salah satu cara tersulit dalam perjalanan memulai bisnis fashion dengan brand sendiri. Sebab, untuk uji coba satu produk saja biasanya tak cukup sekali dua kali, sehingga akan menghabiskan banyak waktu, tenaga, dan bahan.
Hal ini bertujuan untuk mengecek kualitas (terutama dari segi kenyamanan saat dipakai), sehingga meminimalkan risiko terjadinya komplain di kemudian hari. Namun, semua itu pasti akan terbayar setelah produk kamu berhasil melalui proses uji coba, hasilnya sesuai dengan ekspektasi yang kamu harapkan, dan siap untuk diproduksi massal.
7. Pasarkan!
Setelah kamu yakin produk pakaianmu sudah layak jual, selanjutnya kamu perlu mempromosikannya di pasar. Untuk hasil yang maksimal dan menjangkau lebih banyak target audiens, gunakan kombinasi strategi pemasaran offline dan online, seperti:
Aktif mengikuti pameran fashion.
Membuka pop-up store.
Berkolaborasi dengan influencer.
Mengiklankan produk melalui medsos, seperti Facebook, Instagram, Twitter, atau TikTok.
Membangun website khusus belanja produk fashion dengan fitur teknologi AR.
Optimasi SEO.
Mengadakan program afiliasi.
Saat memasarkan produk fashion, penting untuk memprioritaskan visualisasinya. Terutama jika kamu mempromosikannya lewat jalur online, pastikan foto produk pakaian kamu terlihat estetik, baik dari segi angle pengambilan gambar hingga background foto.
Jangan lupa cantumkan juga detail produk (seperti kualitas jahitan, fitur pakaian, dll), serta profil dan kontak bisnis kamu. Foto produk yang baik sangat penting bagi brand fashion, karena foto ini nantinya akan dipajang pada katalog atau brosur.
Kamu bisa melakukan sesi pemotretan sendiri atau menyewa fotografer serta model untuk memperoleh hasil gambar yang lebih maksimal (jika punya bujet lebih).
Pada bulan-bulan awal launching produk, kamu juga bisa memberikan diskon, voucher, bundling produk, atau giveaway untuk menarik minat beli konsumen dan meningkatkan brand awareness.
Tentunya dengan batas waktu atau syarat-syarat tertentu. Kemudian, analisis hasil penerapan strategi tadi untuk menentukan strategi pemasaran selanjutnya.
Yuk, Mulai Bisnis Fashion Kamu Sendiri!
Itulah beberapa cara memulai bisnis fashion dengan brand kamu sendiri. Selain menerapkan cara di atas, pastikan kamu juga terus mengasah skill bisnis, insting untuk melihat peluang, memanfaatkan kemajuan teknologi, dan berkomitmen pada kualitas. Dengan begitu, brand fashion kamu bisa bertahan lama. Selamat berbisnis!
Posting Komentar untuk "7 Cara Jitu Memulai Bisnis Fashion dengan Brand Sendiri"